TIMES SINGKAWANG, KEDIRI – Simpati dan doa untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan masih terus bergaung.

Berbagai elemen suporter Persik Kediri atau Persikmania yang tergabung dalam Aliansi Suporter Persik, Kamis, (6/10/2022) malam melangsungkan doa bersama untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

Turut hadir dalam doa bersama tersebut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kapolres Kediri kota AKBP Wahyudi dan seluruh skuad Persik Kediri. Mulai tim pelatih, pemain serta para ofisial  kompak dalam balutan kostum hitam.

Dari jajaran pelatih terlihat pelatih kepala Divaldo Alves dan asisten pelatih Alfiat. Sedangkan dari pemain tampak seluruh pemain hadir, mulai pemain senior seperti Fariz Aditama sampai pemain muda seperti M Ridwan turut serta dalam doa bersama.

Skuad Persik Kediri saat mengikuti doa bersama. (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)

Keempat pemain asing Persik yakni Joanderson, Rohit Chand, Renan Silva serta Arthur Felix juga tampak khusyuk mengikuti doa bersama yang digelar di Stadion Brawijaya, Kota Kediri.

Salah satu suporter Ahmad Masrul menuturkan lewat  doa bersama ini,  suporter Persik ingin mengingatkan sepakbola bukanlah alat untuk saling bermusuhan tapi justru sebaliknya untuk membina persatuan dan juga hiburan.

Tragedi Stadion Kanjuruhan diharapkan bisa menjadi titik balik untuk para suporter di Indonesia bisa saling merangkul dan selalu mengingat terlepas dari rivalitas, kemanusiaan tetap diatas segalanya.

Dalam doa bersama itu para suporter yang hadir bersama para pemain juga menyalakan lilin sebagai tanda berkabung.

"Kita mendoakan para korban tragedi Stadion Kanjuruhan husnul khatimah. Kita merasakan duka yang sangat mendalam. Di dalam stadion boleh kita saling psywar, boleh saling menjatuhkan mental, tapi di luar tetap bersaudara," ujar Ahmad. 

Hal senada juga diungkapkan Ketua Aliansi Suporter Persik Bagus Hutomo. Ia berharap tragedi Stadion Kanjuruhan adalah tragedi terakhir di sepakbola Indonesia dan juga dunia.

Sebelum doa bersama ini, tambah Bagus - para suporter Persik juga telah mengirim karangan bunga ke stadion Kanjuruhan sebagai bentuk solidaritas.

Kedepan, tukas Bagus, dengan adanya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Presiden RI Joko Widodo bisa menemukan titik terang terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Nanti ke depannya mungkin ada penggalangan dana.  Mudah-mudahan kasus ini bisa cepat selesai  Dan kompetisi segera kembali bergulir normal dan tidak ada sanksi dari mana pun, Itu harapan kami, " ujar Bagus.

Sementara itu Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, menuturkan dirinya merasa terharu melihat para suporter baik suporter berkumpul bersama untuk mendoakan para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Saya merasakan duka yang mendalam sekali. Para suporter datang ke sini untuk berdoa bersama, ini hal yang luar biasa. Mudah-mudahan ke depan jauh lebih baik lagi, " tukas Wali Kota Kediri.  Doa bersama ini ditutup dengan diputarnya anthem Persik, yang diikuti para suporter dan pemain.

Korban tragedi Stadion Kanjuruhan menurut Pemerintah Kabupaten Malang, sampai Kamis, (6/10/2022) pagi total sebanyak 577 orang. Angka itu terdiri dari 131 orang korban meninggal, 423 orang mengalami luka sedang dan kecil, serta 23 orang luka berat.  Sedangkan korban yang harus  menjalani rawat inap sebanyak 59 orang dan 387 orang lainnya menjalani rawat jalan.

Sementara itu Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan persnya, Kamis (6/10/2022) malam mengumumkan telah menetapkan 6 tersangka terkait tragedi Stadion Kanjuruhan. Keenam orang tersebut terdiri dari 1 orang dari PT LIB, 2 orang dari pihak Panpel Arema FC. Kemudian 3 orang lainnya dari pihak kepolisian. (*)