TIMES SINGKAWANG, JAKARTA – Wakil Perdana Menteri China He Lifeng bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Swiss dalam upaya awal menyelesaikan ketegangan perang tarif perdagangan antara kedua negara. Pertemuan ini digelar atas permintaan Amerika Serikat, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian.

"AS telah berulang kali menyatakan keinginan untuk berunding dengan China. Pertemuan ini diminta oleh pihak AS," ujar Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (7/5/2025). He Lifeng mengunjungi Swiss pada 9-12 Mei 2025 atas undangan pemerintah setempat, sekaligus membahas isu ekonomi dan perdagangan dengan pejabat AS.

China menegaskan penolakannya terhadap kenaikan tarif AS, namun tetap terbuka untuk dialog asalkan didasarkan pada prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan. "Tekanan atau paksaan tidak akan berhasil. Kami akan terus mempertahankan hak-hak sah China," tegas Lin Jian.

Meski terkena dampak tarif timbal balik AS, ekonomi China dinilai tetap stabil dengan fondasi yang kuat. Lin Jian menekankan bahwa tekanan eksternal tidak akan mengubah tren pertumbuhan berkualitas tinggi China. Beijing juga berkomitmen mempertahankan sistem perdagangan multilateral WTO.

Pemerintahan Donald Trump sebelumnya memberlakukan tarif hingga 245% untuk produk China, termasuk tarif 125% sebagai pembalasan, 20% terkait fentanil, dan tarif "Section 301" 7,5-100%. Sebagai respons, China menaikkan tarif impor produk AS dari 84% menjadi 125% pada April 2025.

AS memberikan penangguhan tarif 90 hari hingga 8 Juli 2025 bagi negara-negara yang bersedia bernegosiasi, kecuali China. Selain tarif, Beijing juga membatasi ekspor mineral tanah jarang dan mengajukan gugatan ke WTO sebagai bentuk perlawanan. (*)