Berita

Anggota Komisi X DPR RI Sebut Reshuffle Kabinet Tak Terkait Kinerja Menteri

Rabu, 14 April 2021 - 20:32
Anggota Komisi X DPR RI Sebut Reshuffle Kabinet Tak Terkait Kinerja Menteri Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira. (Foto: Dok. PDI Perjuangan)

TIMES SINGKAWANG, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai isu reshuffle kabinet saat ini tidak ada kaitannya dengan kinerja menteri. Tapi lebih karena akibat peleburan dua kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

"Reshuffle saat ini berkaitan dengan penggabungan Ristek ke Kemdikbud, dan pembentukan Kementerian baru sehingga tetap ada 34 Kementerian," ucap Andreas Hugo Pareira kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).

Belakangan, Mendikbud Nadiem Makarim jadi sorotan di tengah isu reshuffle atau perombakan jajaran Kabinet Indonesia Maju menyusul rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi. 

Peleburan dua kementerian itu berdasarkan keputusan DPR RI setelah Presiden Joko Widodo mengirimkan surat yang disetujui dalam rapat paripurna 9 April lalu. Peleburan ini otomatis membuat posisi menteri bergeser. 

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memastikan Jokowi akan melakukan reshuffle pekan ini. Melalui cuitan di akun Twitter @AliNgabalinNew ia menyebut Jokowi akan melantik menteri baru yakni Menteri Dikbud/Ristek dan Menteri Investasi/Kepala BKPM. 

Sebagai Anggpta Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira justru meniali kinerja Mendikbud Nadiem Makarim baik baik saja. Bahkan, diakui, pihaknya bersama Menteri Naidem tengah mempersiapkan terobosan-terobosan baru dalam dunia pendidikan, seperti meningkatkan status guru-guru honorer. 

"Sebagai anggota Komisi X saya melihat selama ini kinerja Nadiem Makarim bagus bagus saja, bahkan dengan Nadiem sedang mempersiapkan terobosan dalam dunia pendidikan dengan merdeka belajar, kampus merdeka dan peningkatan status guru-guru honorer. Saya tidak melihat urgensi dan relevansi untuk mereshufle Nadiem," ungkapnya.

Dijelaskan, Ristek terapan (applied research) dikoordinasi dibawh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang merupakan Lembaga Negara setingkat Kementerian sama seperti BKPM, BNPB atau BKN. Sementara riset pendidikan oleh perguruan tinggi ada dibawah koordinasi Kemendikbud.

Anggota Komisi X DPR RI asal PDI Perjuangan ini pun mengusulkan agar riset pendidikan oleh perguruan tinggi yang berada dibawah koordinasi Kemendikbud dibentuk satu Dirjen yang khusus mengurus riset pendidikan. "Sehingga sebenarnya reshufle ini tidak ada kaitan dengan kinerja Menteri apalagi Mendikbud (Nadiem Makarim). Justru Mendikbud akan diberi tanggung jawab tambahan yaitu mengoordinasi riset pendidikan." tandas dia menyusul isu rushuffle kabinet. (*)

Pewarta : Hasbullah
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Singkawang just now

Welcome to TIMES Singkawang

TIMES Singkawang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.