TIMES SINGKAWANG, PANGANDARAN – Ancaman keselamatan mengintai puluhan warga yang tinggal di area belakang tanggul Sungai Citanduy. Hal ini disadari betul oleh Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin.
Asep menegaskan bahwa kondisi permukiman di Dusun Sukasari, Desa Sukanegara, Kecamatan Padaherang, sudah masuk kategori rawan dan tidak bisa lagi dianggap sepele.
Saat meninjau langsung lokasi, Asep menemukan bahwa 23 Kepala Keluarga (KK) menempati rumah yang berada tepat di area antara tanggul pembatas dan aliran utama Sungai Citanduy—wilayah yang seharusnya steril dari hunian.
"Ini sangat ironi. Tanah milik warga berada di dalam tanggul pembatas antara bantaran Sungai Citanduy dan perkampungan," ujar Asep.
Ia menyebut bahwa banjir yang sering melanda wilayah tersebut bukan hanya disebabkan luapan sungai, tetapi juga karena posisi permukiman yang langsung bersinggungan dengan struktur tanggul. Jarak tanggul dengan aliran sungai hanya sekitar 100 hingga 200 meter, sehingga risiko bencana semakin tinggi.
"Kalau kondisinya dibiarkan, keberadaan warga di belakang tanggul ini sangat berbahaya. Apalagi saat ini intensitas hujan masih tinggi," tegasnya.
Asep meminta pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan beberapa hari terakhir cukup ekstrem dan kerap menyebabkan air sungai naik secara tiba-tiba.
Menurutnya, penanganan banjir tidak boleh lagi hanya berfokus pada penyaluran bantuan sembako. Ia menekankan perlunya langkah teknis dan strategis yang dapat mengurangi risiko banjir secara permanen.
"Bantuan pangan itu bukan penyelesaian utama. Yang kita butuhkan langkah konkret untuk meminimalisasi tingginya debit air saat banjir, terutama di Padaherang dan Kalipucang," pungkasnya.
Asep berharap pemerintah daerah, bersama instansi teknis seperti BBWS Citanduy, segera merealisasikan solusi jangka panjang agar masyarakat tidak lagi hidup dalam bayang-bayang bencana setiap musim hujan tiba. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ingatkan 23 KK di Belakang Tanggul Citanduy, Ketua DPRD Pangandaran: Situasinya Rawan
| Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
| Editor | : Ronny Wicaksono |