TIMES SINGKAWANG, JAKARTA – Manchester United lolos langsung ke babak 16 besar Liga Europa setelah mengalahkan tuan rumah FCSB dengan skor 2-0 dalam laga terakhir fase grup di Stadion Nasional, Rumania, Jumat (31/1/2025) dini hari WIB.

Dua gol kemenangan Setan Merah tercipta di babak kedua melalui aksi Diogo Dalot dan Kobbie Mainoo.

Kemenangan ini memastikan skuad asuhan Ruben Amorim finis di peringkat ketiga dengan 18 poin, sehingga mereka menghindari fase play-off dan langsung lolos ke babak 16 besar. Sementara itu, FCSB yang finis di posisi ke-11 harus menjalani laga play-off untuk tetap berpeluang melangkah ke fase berikutnya.

MU Dominan, Amorim Ubah Strategi di Babak Kedua

Sejak peluit awal, MU tampil dominan dengan penguasaan bola lebih tinggi dan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya. Namun, FCSB tetap memberikan perlawanan lewat serangan balik cepat, salah satunya melalui tendangan Mihai Popescu yang masih melebar dari gawang Altay Bayindir.

MU hampir membuka keunggulan di babak pertama ketika Mainoo melepaskan tembakan yang sedikit melambung di atas mistar. Hingga turun minum, skor tetap 0-0.

Di babak kedua, Ruben Amorim melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Alejandro Garnacho dan Amad Diallo. Keputusan ini terbukti tepat. Pada menit ke-60, MU akhirnya memecah kebuntuan setelah umpan silang Mainoo disambut Dalot di tiang jauh untuk mengubah skor menjadi 1-0.

Tak butuh waktu lama, delapan menit berselang, giliran Mainoo mencatatkan namanya di papan skor. Umpan tarik dari Garnacho berhasil dikonversi menjadi gol lewat tembakan first-time, memastikan kemenangan MU dengan skor akhir 2-0.

Amorim Yakin MU Bisa Juara Liga Europa

Kemenangan ini menjadi titik balik bagi Ruben Amorim, yang sebelumnya mengalami masa sulit sebagai manajer baru Manchester United (MU). Ia menjadi pelatih pertama dalam sejarah klub yang menelan lima kekalahan dari 10 laga pertamanya sejak Walter Crickmer pada 1932.

Namun, peningkatan performa dalam beberapa pertandingan terakhir membuatnya lebih percaya diri menatap masa depan tim.

Amorim mengakui bahwa adaptasi di MU tidak mudah dan bahkan sempat merasa seperti menua 10 tahun sejak menggantikan Erik ten Hag pada November lalu. Namun, ia optimistis dengan perkembangan timnya.

"Saya tidak melihat banyak perubahan dalam cara kami bermain, tetapi sekarang kami memiliki lebih banyak waktu untuk memahami permainan dan mengasah pergerakan tim," ujar Amorim kepada media.

Pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa MU harus menargetkan trofi Liga Europa.

"Kami harus melangkah selangkah demi selangkah, tetapi kami harus percaya bahwa kami bisa memenangkannya. Ini adalah Manchester United, dan kami memiliki tanggung jawab untuk berjuang demi trofi," tambahnya.

Dengan lolos langsung ke babak 16 besar tanpa harus melewati play-off, MU kini memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih dan membangun chemistry di antara pemain serta staf pelatih. Amorim berharap momentum positif ini terus berlanjut hingga mereka bisa bersaing dengan tim-tim terbaik di Eropa.

"Ketika Anda mencapai fase ini dalam kompetisi apa pun, segalanya bisa terjadi. Kami harus menunjukkan bahwa kami bisa mengalahkan siapa saja," ucapnya. (*)