https://singkawang.times.co.id/
Berita

Meski Terus Anjlok, Bitcoin Masih Jadi Primadona Investor

Selasa, 04 November 2025 - 23:56
Meski Terus Anjlok, Bitcoin Masih Jadi Primadona Investor Warga mengamati pergerakan harga mata uang kripto Bitcoin (BTC) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/8/2025). (FOTO:Antara/Aprillio Akbar/wpa)

TIMES SINGKAWANG, JAKARTA – Analis Reku Fahmi Almuttaqin menilai bahwa Bitcoin (BTC) tetap menjanjikan bagi investor jangka menengah dan panjang dengan beberapa indikator yang menunjukkan potensi positif, terlepas dari penurunan harga yang terjadi.

"Ini didukung oleh tren akumulasi dan narasi cadangan aset institusional yang masih kuat," kata Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Bagi trader atau investor yang ingin masuk ke pasar kripto untuk memanfaatkan potensi rebound, situasi saat ini dinilai masih menyimpan peluang menarik, meski dengan risiko yang cukup tinggi.

Fahmi mengingatkan bahwa pada struktur pasar saat ini, likuiditas dan narasi makro masih akan memainkan peran besar dalam menentukan arah pasar ke depan.

Selain Bitcoin, catat Fahmi, altcoin juga memiliki potensi yang menjanjikan. Kekuatan harga altcoin di sektor AI dan RWA dalam beberapa hari terakhir mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang relatif tinggi terhadap sektor-sektor strategis tersebut.

Adapun pasar kripto masih berada dalam fase konsolidasi yang penuh tantangan. Bitcoin terus mengalami tekanan dengan penurunan 8,21 persen dalam sepekan terakhir ke level 104.000 dolar AS pada Selasa setelah mengalami breakdown menembus level support 108.000 dolar AS.

Bitcoin menutup Oktober dengan performa negatif untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Sejak mulai aktif diperdagangkan pada 2013, Bitcoin tercatat hanya membukukan kinerja negatif pada Oktober sebanyak tiga kali, yaitu pada 2014, 2018, dan 2025.

Sementara itu, beberapa altcoin mulai menunjukkan performa harga yang lebih stabil, khususnya di sektor AI dan RWA.

Namun secara umum, altcoin masih mengalami tekanan yang signifikan, dengan beberapa altcoin terbesar seperti ETH, XRP, BNB, SOL, LINK, DOGE, dan HYPE kompak anjlok lebih dari 5 persen dalam 24 jam terakhir.

Fahmi menilai, pelemahan di pasar kripto disebabkan oleh kondisi likuiditas pasar yang semakin ketat di tengah berkembangnya sentimen risk-off setelah paparan The Fed mengenai ketidakpastian pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang.

Ia menjelaskan bahwa kondisi likuiditas ketat dan gejolak makro serta ditambah kondisi shutdown pemerintah AS, membuat Bitcoin sebagai aset risk-on mengalami tekanan yang cukup serius.

Meski demikian, indikator puncak bull market yang dikompilasi oleh Glassnode menunjukkan sinyal 100 persen hold, dengan belum ada satu pun dari 30 metrik yang digunakan mengonfirmasi bahwa siklus bullish Bitcoin telah berakhir.

Dari 30 indikator tersebut, tujuh di antaranya saat ini menunjukkan tingkat ketercapaian lebih dari 70 persen, yang mana ketercapaian 100 persen biasanya menandai puncak fase bullish dalam satu siklus.

Menurut Fahmi, Bitcoin saat ini memasuki zona distribusi awal dalam siklus jangka menengahnya, yang mana para investor, khususnya yang sudah berada dalam posisi untung, mulai merealisasikan profit di tengah meningkatnya ketidakpastian ke depan.

Kondisi ini belum mengindikasikan tercapainya level harga puncak siklus dan potensi kenaikan lanjutan masih terbuka.

Menurut Fahmi, investor konservatif cenderung memilih mengamankan posisi sambil menunggu kejelasan lebih lanjut dari faktor-faktor yang dapat mendukung pertumbuhan instrumen risk-on seperti Bitcoin.

Di tengah sentimen yang berkembang tersebut, jumlah Bitcoin di bursa perdagangan terpusat (centralized exchange) justru mengalami penurunan.

Fahmi mengatakan bahwa hal ini menunjukkan lebih banyak Bitcoin yang ditarik dari bursa untuk disimpan dibandingkan yang dikirim ke bursa untuk dijual.

"Kondisi ini mensinyalir potensi dapat semakin meningkatnya nilai kelangkaan Bitcoin yang membuatnya semakin bernilai sebagai aset investasi jangka panjang," kata Fahmi. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Singkawang just now

Welcome to TIMES Singkawang

TIMES Singkawang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.